Malaikat - malaikat kecilku..
Kau laksana embun dikala terik mentari
Begitu myejukan hati dan jiwa ibu..
Kelakarmu membuat aku tertawa
Melebihi keriaan yang ada dibelahan bumi ini
Senyumanmu meluluhlantakan tulang belulangku
Suaramu yg memenuhi ruangan kecil kita
Serasa kita berada dan menguasai jagad ini..
Malaikat kecilku..
Tahukah kau,
kalau ibu ingin sekali mendengar dan menikmati
Semuanya setiap saat,
tnp harus terjadwal di akhir minggu..
Tahukah kau,
hati ibu sll teriris setiap kali kutinggal kau dlm lelap
Dan ketika ibu kembali kau sdh terlelap..
Hampa rasanya hidup ibu malaikat kecilku..
Tp hidup ttp hrs blanjut..
agar kau ttp memiliki kelakar dan canda
Ibu hrs menjalani tugas sbg penerima amanah Tuhan..
Percayalah malaikat kecilku..
ibu sgt mencintai kalian..
Tidak ada satu orangpun
yang memiliki cinta sebesar cintaku utk kalian..
Satu waktu nanti kalian akan mengerti..
Sekarang tetaplah bermain dan belajar dgn cintaku dihati kalian..
I love u luna n davin..
Senin, 24 November 2008
Gundah....
Kangen,benci jadi satu
Aku ingin teriak..tp suaraku tak dpt keluar
Aku hanya terpaku dan merenung
Haruskah aku lari dan berpaling dr kt hatiku
Jujur aku sgt mcintaimu..tp mgp hatiku tdk yakin akan dirimu
Benarkah kau mcintaiku...??
Tp mgp kau sll mgecewakan aku..??
Tp mgp kau blm jg myelesaikan mslhmu..??
Tp mgp msh ada nama lain di hidupmu..??
Tp mgp kau sll hrs bdusta pdku..??
Tp mgp kau tidak ada untukku setiap saat..??
Tp dan 1000 tp masih mgelayuti pikiranku..
Cinta seperti apa yg kau punya utkku?
Sering kau blg aku tll bmain2 dgn pikiranku..
Tidakkah kau sadari aku bermain dgn pikiranku krn ulah dan sikapmu
Haruskah aku kau anggap egois ??
Tidakkah kau myadari semua krn aku merasa memilikimu..
Andai komitmen 'aku mencintaimu' tdk ada diantara kita..
Mgkn aku tidak akan berharap banyak drmu..
Hanya 1 alasan aku mencintaimu..amat sangat..
Semua mbuat aku jadi seperti ini..
dan mgkn kejujuranmu yang bs mjawab semua ttg kita..
Cobalah kau jujur dan dengarkan kt hatimu
benarkah kau mcintaiku..
Ataukah aku hrs berhenti berharap atas dirimu..
Dan menganggap kau bukan milikku
dan bkn utk aku..
Semua hanya kau yang tau ..
Jujur aku amat mencintaimu..
----0O0----
Detik, menit hari dan bln sdh ku lalui
Dgn sabar dan cinta kutapaki stiap kbersamaan kta
Tp kini entah apa yg mhantuiku
Aku lemah tak ada kkuatan lagi
Walau cinta msh ada tp jiwa dan ragaku tak mampu
Tenyata aku bukanlah org yang smpurna..
Aku ta kuasa menahan rasa sakit atas dusta yg kau ucapkan
Aku tak bisa menahan rasa cemburu atas kebersamaanmu..
Aku tau kau hanya mengulur waktuku
Utk membuatku jenuh dan kehabisan maaf..
Kinilah semua itu sudah kau dapatkan..
Kau tak perlu bersandiwara dengan kata2 cintamu
Karena semua itu hanyalah bualan belaka
dan tipuan semata....
Kali ini aku mundur..
Kali ini aku menyerah akan sikap dan ulahmu
Ku bebaskan kau dgn pilihanmu..
Dan lupakan semua yang sudah terlanjur menjadi kenangan
Biarkan menjadi mimpi buruk kita..
Biarkan semua terhembus oleh angin
Biarkanlah kita menjadi 2 mahluk asing yang tdk pernah bertemu
Kututup semua hati mata telinga bibirku utkmu..
Semua lenyap kandas sirna hilang..
semoga waktu bisa menyembuhkan lukaku
----0O0----
Panas terik menyengat..
Tak ada sedikitpun angin yg berhembus
Aku masih terpaku dgn hati dingin dan merindu
Pikiranku mnerawang jauh tah kmana
Jauh didasar hatiku kutak sanggup dg kputusanku
Seribu teriakan dikepalaku memanggil namamu
Dan menghentak keinginan tuk menghubungimu
Tapi kutepis keinginan itu skuat tenagaku
Aku akan kembali sakit jika smua terulang..
Sungguh aku tersiksa saat ini
Tak apa tersiksa sesaat jika tidak aku tersiksa hingga nanti
Ach...aku harus mampu menepis semua ttgmu
----0O0----
Aku ingin teriak..tp suaraku tak dpt keluar
Aku hanya terpaku dan merenung
Haruskah aku lari dan berpaling dr kt hatiku
Jujur aku sgt mcintaimu..tp mgp hatiku tdk yakin akan dirimu
Benarkah kau mcintaiku...??
Tp mgp kau sll mgecewakan aku..??
Tp mgp kau blm jg myelesaikan mslhmu..??
Tp mgp msh ada nama lain di hidupmu..??
Tp mgp kau sll hrs bdusta pdku..??
Tp mgp kau tidak ada untukku setiap saat..??
Tp dan 1000 tp masih mgelayuti pikiranku..
Cinta seperti apa yg kau punya utkku?
Sering kau blg aku tll bmain2 dgn pikiranku..
Tidakkah kau sadari aku bermain dgn pikiranku krn ulah dan sikapmu
Haruskah aku kau anggap egois ??
Tidakkah kau myadari semua krn aku merasa memilikimu..
Andai komitmen 'aku mencintaimu' tdk ada diantara kita..
Mgkn aku tidak akan berharap banyak drmu..
Hanya 1 alasan aku mencintaimu..amat sangat..
Semua mbuat aku jadi seperti ini..
dan mgkn kejujuranmu yang bs mjawab semua ttg kita..
Cobalah kau jujur dan dengarkan kt hatimu
benarkah kau mcintaiku..
Ataukah aku hrs berhenti berharap atas dirimu..
Dan menganggap kau bukan milikku
dan bkn utk aku..
Semua hanya kau yang tau ..
Jujur aku amat mencintaimu..
----0O0----
Detik, menit hari dan bln sdh ku lalui
Dgn sabar dan cinta kutapaki stiap kbersamaan kta
Tp kini entah apa yg mhantuiku
Aku lemah tak ada kkuatan lagi
Walau cinta msh ada tp jiwa dan ragaku tak mampu
Tenyata aku bukanlah org yang smpurna..
Aku ta kuasa menahan rasa sakit atas dusta yg kau ucapkan
Aku tak bisa menahan rasa cemburu atas kebersamaanmu..
Aku tau kau hanya mengulur waktuku
Utk membuatku jenuh dan kehabisan maaf..
Kinilah semua itu sudah kau dapatkan..
Kau tak perlu bersandiwara dengan kata2 cintamu
Karena semua itu hanyalah bualan belaka
dan tipuan semata....
Kali ini aku mundur..
Kali ini aku menyerah akan sikap dan ulahmu
Ku bebaskan kau dgn pilihanmu..
Dan lupakan semua yang sudah terlanjur menjadi kenangan
Biarkan menjadi mimpi buruk kita..
Biarkan semua terhembus oleh angin
Biarkanlah kita menjadi 2 mahluk asing yang tdk pernah bertemu
Kututup semua hati mata telinga bibirku utkmu..
Semua lenyap kandas sirna hilang..
semoga waktu bisa menyembuhkan lukaku
----0O0----
Panas terik menyengat..
Tak ada sedikitpun angin yg berhembus
Aku masih terpaku dgn hati dingin dan merindu
Pikiranku mnerawang jauh tah kmana
Jauh didasar hatiku kutak sanggup dg kputusanku
Seribu teriakan dikepalaku memanggil namamu
Dan menghentak keinginan tuk menghubungimu
Tapi kutepis keinginan itu skuat tenagaku
Aku akan kembali sakit jika smua terulang..
Sungguh aku tersiksa saat ini
Tak apa tersiksa sesaat jika tidak aku tersiksa hingga nanti
Ach...aku harus mampu menepis semua ttgmu
----0O0----
Catatan kecil...
Angin dingin menyibak rambutku
Dinginnya merasuki jiwaku
Alunan lagu dr bibir melantun
Mengiringi lamunanku ttg dirimu
Kunikamti syair demi syair..
Semakin jelas aku membutuhkanmu
Semakin yakin cinta ini milikmu..
Ntah mengapa rasa ini smakin dalam
Namun masih juga keraguan seskali menyelimuti
Tp kyakinan akan cintamu jg membelengguku
Mgknkah jalan kbersamaan akan terbuka utk kita..Semoga...
Aku yakin cinta adalah diatas segalanya..
Walau smua meragukan walau smua mtertawakan
Kisah yang kita jalin ini..
Tapi semua rasa ini dr Tuhan..
Kuberharap Tuhan akan myatukan kita hingga nanti
Hingga kita bersama menutup mata..
I love you in your way that you loved me..
--0O0--
kadang hidup tidaklah sll ttg kalah menang
Tp hidup adl perjuangan..
Bahkan yg kalah tak berarti menang
Yg menang tak berarti kalah..
Hidup lebih berarti memaknai setiap detik yg kita lewati
-- 0O0 --
Marah kini berganti suka..
Aku yang bungkam angkat bicara
Aku tak dpt menahan diri dlm bisu
Begitu byk rasa yg bkecamuk di hatiku
Marah yg mbara rindu yg mbiru benci yg mbelenggu
Tapi rasa cintalah yg byk menempati ruang hatiku
Aku tak bisa mdustai diriku utk tdk mcintaimu
Aku tahu kau mecintaiku bgtu besar..
Hanya mnyikapi masalah yg mbedakan kita
Aku yg spontanitas dan kau yg sll diam..
Tp apakah semua itu kita mjd org asing?
Cinta sharusnya meluruskan perbedaan
dan mbiarkanya mjd warna
Tapi terkadang bukan hal itu yg mbuat letupan emosi
Ya...sisi hati lain yang msh mhantui dan mengikuti kita
Tp apakah krn sisi lain yg tdk seharusnya ada
Memupuskan cinta kita..
Sayangku...
Aku sangat berharap pdmu utk memetik bintang kita bersama
Menggapai mimpi kita di atas pelangi..
Aku tau kau mampu akan mimpi2 kita..
Aku yakin kau tidak akan mengorbankan hati dan cintamu
Utk sebuah hutang budi dan rasa iba..
Hidupmu adalah hidupku...
Dinginnya merasuki jiwaku
Alunan lagu dr bibir melantun
Mengiringi lamunanku ttg dirimu
Kunikamti syair demi syair..
Semakin jelas aku membutuhkanmu
Semakin yakin cinta ini milikmu..
Ntah mengapa rasa ini smakin dalam
Namun masih juga keraguan seskali menyelimuti
Tp kyakinan akan cintamu jg membelengguku
Mgknkah jalan kbersamaan akan terbuka utk kita..Semoga...
Aku yakin cinta adalah diatas segalanya..
Walau smua meragukan walau smua mtertawakan
Kisah yang kita jalin ini..
Tapi semua rasa ini dr Tuhan..
Kuberharap Tuhan akan myatukan kita hingga nanti
Hingga kita bersama menutup mata..
I love you in your way that you loved me..
--0O0--
kadang hidup tidaklah sll ttg kalah menang
Tp hidup adl perjuangan..
Bahkan yg kalah tak berarti menang
Yg menang tak berarti kalah..
Hidup lebih berarti memaknai setiap detik yg kita lewati
-- 0O0 --
Marah kini berganti suka..
Aku yang bungkam angkat bicara
Aku tak dpt menahan diri dlm bisu
Begitu byk rasa yg bkecamuk di hatiku
Marah yg mbara rindu yg mbiru benci yg mbelenggu
Tapi rasa cintalah yg byk menempati ruang hatiku
Aku tak bisa mdustai diriku utk tdk mcintaimu
Aku tahu kau mecintaiku bgtu besar..
Hanya mnyikapi masalah yg mbedakan kita
Aku yg spontanitas dan kau yg sll diam..
Tp apakah semua itu kita mjd org asing?
Cinta sharusnya meluruskan perbedaan
dan mbiarkanya mjd warna
Tapi terkadang bukan hal itu yg mbuat letupan emosi
Ya...sisi hati lain yang msh mhantui dan mengikuti kita
Tp apakah krn sisi lain yg tdk seharusnya ada
Memupuskan cinta kita..
Sayangku...
Aku sangat berharap pdmu utk memetik bintang kita bersama
Menggapai mimpi kita di atas pelangi..
Aku tau kau mampu akan mimpi2 kita..
Aku yakin kau tidak akan mengorbankan hati dan cintamu
Utk sebuah hutang budi dan rasa iba..
Hidupmu adalah hidupku...
Jumat, 21 November 2008
BUAYA DARAT…
Entah dari mana mulainya, tiba-tiba aku sudah terlibat pembicaraan dengan Dhika cowok yang aku sudah sering denger data dirinya, aku memang satu gedung sama nich cowok tapi kita beda divisi n beda lantai juga sich…
“Hai..” sapa Dhika
“Hai…mau balik yach..”
”yoi.., loe jg mau balik?, tanya Dhika
”gak tuch, gw mw makan dulu di depan.., lu langsung balik?
”gw ada janji sama temen, eh ’nes lu dulu tuh tinggal di bandung yach?, tanya dhika lagi
”ih kok loe tua sich...”gw yg terheran-heran dalem ati nich cowok ternyata cari info tentang gw juga cie...GR gitu gw bo...
”Agnes gitu loh...siapa juga yang gak tau..., soale gw dulu juga di bandung n gw sekolah di bandung, kok bisa yach kita gak ketemu..?,Dhika yang sok naif gitu
”Bo, giling ye..emangnya Bandung kecil gitu...,”, akhirnya kita jadi ngobrol banyak dech n ajaibnya kita yang nyambung gitu obrolannya dan banyak kesamaan tempat yang kita kunjungin mpe gak kerasa kita ngobrol hampir satu jam lho.., sampai akhirnya kita udahan ngobrol tuch karena emang dah lumayan malam hari itu dah jam 20.00 wib bo.., waktunya pulang juga kale...so kita bubaranlah untuk pulang ke rumah masing-masing.
Aku pulang dengan jalur yang biasa gw lewatin jalur protokol, lumayan juga ngobrol-ngobrol tadi untuk menghindari jam macet tanpa bete, hehehe...
Kalo dipikir – pikir Dhika itu asyik juga orangnya, n gak norak-norak amat tampangnya lumayanlah untuk ukuran cowok trus badannya juga lumayan tegap yach Cuma kurang six pack sih...”ih kenapa juga gw mengkalkulasi pointnya Dhika yach hiii gak penting juga bow...”, akhirnya aku senyum-senyum sambil menikmati lagu-lagunya Norah Jones yang mengalun menemai perjalananku.
Pagi ini di kantor dengan rutinitas pagi seperti biasa hal yang pertama aku lakukan adalah cek email, shortir email yang harus aku baca, sambil nunggu email yang muncul bertubi-tubi eh gak taunya keselip email dari Dhika, ”hah..., ngapain dia kirim email ke gue yach..”, kataku dalam hati
Aku buka dong tuh email…, klik…
“hai, nes…tar makan siang bareng yuk...”
Aih-aih to the point n pede abis dech nih cowok..
Tapi aku kudu jual mahal dong untuk tarikan pertama, walaupun aku rada sedikit suka jangan banting harga gitu dong ach…, so aku jawab aza
“sorry hari ini gw kayanya gak bisa dech, gw dah ada janji tuh sama temen gw..”
Klik…sent…
Hening.., belum ada jawaban…
Dan aku melanjutkan kegiatan rutinitasku sehari-hari di kantor. Hari itu berjalan seperti hari2 biasanya dan gak ada masalah yang begitu ”wah”...
Pulang kantor sore ini kita janjian ngopi bareng Coffee Bean Citos, seperti biasa aku selalu datang telat, biasalah kantorku ada di Jakarta pusat dan aku harus nyetir ke arah selatan di jam pulang kantor kebayangkan gimana macetnya…
Ach akhirnya dapat parkir juga, seperti biasa citos selalu padat dengan pengunjung ”padahal ini hari rabu juga ..tetep aza...” gerutuku dalam hati.
Dengan setengah berlari gw melewati anak tangga menuju ke coffee Bean, dari jauh gw dah liat sosoknya Lidya, Retha, and Yossi…
“ hai girls…, sorry telat macet banget bo…”, gw memohon dengan senyum-senyum
“ klasik dech loe bo…, cari alesan lain dong ms.telat…apa kek kecantol laki gitu yang cuakepnya kayak Brad Pitt, jadi gw rada rela dech nunggu elu…” Retha nyerocos..
“ yoi..macet ini Jakarta man…, ga ada yang gak macet kale’..”,Lidya menimpali.
“Udah dech bo.., temennya bukannya ditawarin mau minum apa agnes sayang..”
“Uuuuhhhh capek dech…”serempak teriak…
“huahahaha…”akhirnya kita ngakak bareng dech…
Akhirnya kita hanyut dengan ngeosip sana – sini, sambil cari2 tampang yang lucu and haus sapaan gitu di Facebook kita, begitu ketemu yang narsis langsung kita cela and kita ketawai abis…, hihihi…namanya juga perempuan yach bow…tetep aza dimana2 ngerumpi dah jadi suatu main course yang kudu wajib disertakan dalam setipa pertemuan…
“Nes, gimana gebetan baru loe..dah bab berapa lu bahas…”, tiba2 Lidya nyeletuk..
“eit…tau dong say, gw kan selalu pasang harga tinggi dulu dong selagi ada penawaran yang lagi tinggi..”gw senyum2 angkuh gitu..
“trus baru lu banting harga..obral..obral…”, cemooh Yossi
“ihh…maaf banget dech ya, biar gw suka bgt sm tuch cowo lho…, tp gak gitu caranya dong bo…, tapi serius nich…diem2 gw kok suka banget yach sama tuch cowok bis perhatian n baik banget guys…, gile sms dan telponnya bertubi2 bikin gw melayang goyang gima gichu…”, gw yang antusias menggoda gitu.
“eh bo.., namanya juga cowo, secara dia lagi mo ngegebet elo, ya pastinyalah dia ngebet banget.., hello…dah kaya ABG dech yang baru jatuh cinta…”, Yossi sewot
“Emang… Dhika yang sering lu ceritain itu naksir elu yach ‘Nes…”, Tanya Retha yang emang paling lugu diantara kita and dari tadi asyik sama notebooknya.
“ya iyalah…masa ya iya dong…, gimana sich loe reth…drtd ngapain aza…bikin kopi?..ihhh gemes dech gw…”, agnes nyerocos
“ahh..udah ah males banget sich ngebahas Dhika lagi…Dhika lagi gak ada laki2 lain apa di Jakarta ini…, ganti topic dech bo…please…”, pinta Yossi.
Yossi memang yang selalu jomblo diantara kita - kita, dan entah kenapa Yossi itu memang penganut ‘jerat lepas”, Yossi selalu pasang muka jerat untuk laki-laki yang jadi sasarannya dan begitu laki2 itu terjerat langsung di lepas and gubrakkk….
Sementara Lidya kita kasih julukan si “ pasrah bibeh “, karena pasrah aza tahu cowoknya ngapa2in dia, nyakitin dia bohongin dia…pokoke Lidya punya simpenan maaf yang buanayak banget…, hihihi..termasuk gue juga suka kadalin dia, sering banget gw janjian sama Lidya n akhirnya gw batalin…n gw pasti dimaafin juga…bandel ye gw…
Gak kerasa dah jam 22.30 kita ngobrol2 akhirnya kita sepakat bubar untuk pertemuan rumpies kita malam itu.
“Ok…bye..bye..”, kita saling cipika cipiki (cium pipi kanan cium pipi kiri ).
Pagi ini gw bangun dengan mimpi yang aneh yg gak gw sangka2…ngapain juga gw mimpiin cowok itu yach…, ihh… masa sich gw jatuh cinta sama playboy itu…,gw sich ga tau jelas yach kenapa dia di cap sbg seorang playboy, walaupun simpang siur berita yang gw denger tuch cowok gak bisa kalo Cuma punya gebetan satu aza…masa iya sich cowok sebaik Dhika gitu lho…ahh EGP dech..
Yang jelas hari ini gak tau kenapa gw dandan abis, n dengan PDnya gw yakin banget hari ini gw diajak dinner bareng sama Dhika..ihh PD banget yach, tapi emang bener hari ini gw dinner bareng sama Dhika di CafĂ© yang lumayan jauh dari keramain kota Jakarta yang sumpek…
Sepanjang dinner kita ngobrol2 dan ketawa ketiwi gitu dech.., “duch nich orang yach dah cakep ngomongnya nyambung gak mune lucu lagi…hmm sempurna banget dech bo…”, puji gw dalam hati…
Gak kerasa dah hampir tengah malam kita ngobrol2, akhirnya kita menuju Jakarta mampir di pelataran parkir kantor karena gw harus ambil mobil gw, so gw kembali sendiri menyusuri jalan protocol menuju rumah gw di selatan Jakarta, hmm…awal yag manis…
Sejak kejadian dinner yang tidak sengaja itu aku n dhika makin dekat, entah kenapa kita seperti 2 mahluk yang saling mencari satu sama lain n sering banget kita punya perasaan yang sama…”oh my God masa sih gw jatuh cinta…trus apa dong namanya kalo bukan jatuh cinta…ahh bodo dech pokoke gw lagi melayang dech…”.
“Beep..beep..”, telephone genggam ku berbunyi n muncul nama Yossi.
“hai yos..” sapa ku
“nek.., hang out yuk…dah lama kan gak ngrumpie”
”Yos, lu kok baru telpon sekarang sech, gw dah ada janji sama Dhika”
”eh nek, sejak kapan ngajak lu mesti bikin janji dulu..., emang penting baget yach laki2 itu..., Agnes lu ga biasanya begini dech...atau elu ajak aza sekalian Dhika, kan kita juga belum dikenalin...”, Yossi memelas.
”hmm..., gw tanya dulu yach bo..., btw kita mau ngopi di mana?”
”kita di starbuck Plaza Indonesia aza, kebetulan Lidya bis pameran foto di Grand Hyatt, lu pasti lupa kan.., lu terlalu sibuk sama Dhika sih nek...”,Yossi mencibir
”Ya ampun iya gw lupa banget bo, tapi gw janji dateng dech sama Dhika..”,
”ok cu there agnes..., bye”
Tut..tut…,telephone diseberang sudah ditutup…
Aku masih termangu memegang telephone samabila berfikir “gila gw sibuk banget yach akhir2 ini sampe gw lupa sama sahabat2 gw…”
Din..din.., klakson dibelakang mobilku membuyarkan lamunanku, “kampret…”,aku langsung over persneling dan tancap gas…
Jumat sore ini aku dan Dhika menuju Sturbuck Plaza Indonesia, aku sampai lebih dulu menemui sahabat2ku yang sudah duduk manis,
“Lid, sorry yach say…gw gak dateng ke pameran photo loe.., gw banyak date line banget…”, aku merajuk ke Lidya
“gpp lagi say, walau sedikit kecewa hiks…”, Lidya tetap dengan candanya
“mana pangeran barunya…, dah gak sabar nich pengen kenal..”, Retha berusaha mencari2 dengan matanya..., tiba2 Retha menangkap sesosok bayangan cowok tinggi dan tegap mendekati meja merek..Retha terkesima bengong..
“Hai Dhik, kenalain ini sahabat2ku…”
”Hai apa kabar, gw Dhika”...sapa Dhika
”Yossi..”
”Lidya..”
Pada saat giliran Retha, Retha hanya terdiam dan terlihat air muka keduanya saling bingung...,”hai Dhik..pa kabar loe..”Retha bertanya tanpa berjabat tangan”gak perlu salaman kali yach Dhik...”.
Aku sedikit heran, tapi aku masih membiarkan semua kejadian perkenalan tadi tidak menjadi bebanku, tapi terlihat sepanjang Coffee time tadi susananya gak senyaman kalau aku bawa cowok lain, ada apa sih...
Aku berusaha senyaman mungkin, dan gak kerasa juga kita akhirnya mengakhiri pertemuan malam itu.
Kami pulang dengan terpisah...
”beep..beep..bepp..”
Telephone genggamku berdering, jam sudah menunjukkan jam 12 malam dan aku suadah setengah tertidur.
”hallo, ihh...kenapa sih reth nelpon malem2..gak ada hari besok yach...”
”eh bo...gw gak sabar nunggu besok dech..., dah gatel mulut gw mau kasih tau lu ttg Dhika”, Retha menggebu-gebu
”hah..kenapa Dhika”, aku penuh harap cemas
”Gw cm mau bilang sama elu, gak usah dech lu main hati sama tuh orang , lu tau gak sih kalo dia itu tinggal 1apartement gitu sama ceweknya”
”hah...masa sih Reth, kok dia gak cerita yach sama gw...”
”yach mana mungkin cerita bo, cewenya tuh temen sekantor gw.., dan emang dah habitnya Dhika begitu, udah dech lu lupain Dhika...ngapain sih lu buang2 waktu untuk seorang Dhika...”
”Reth, sumpah gw gak mungkin melanjutkan ini semua kalo gw tau dia itu punya cewe...gila kali ya gw...”, aku dengan susah payah menahan emosi.
”Lu liat tadi kan, dia salah tingkah gitu ngeliat gw di cafe tadi, karena gw tau banget gimana hubungannya dengan Intan..., ya dah gw harap elu bisa tutup buku dech sama Dhika Nes sebelum elu terlanjur sakit”
”ok Reth..., thanks banget infonya...”
“yo wis…, mpe besok Nes..bye”
“bye…”
Aku masih setengah tidak percaya, “jadi selama ini Dhika ngebohongin gw.. maksudnya apa yach, berarti bener dong gosip2 dari orang2 di kantor gw…”, aku mengingat2 semua pembicaraan kita setiap kali telephone, makan siang, hangout...gila yach kok bisa yach Dhika..., padahal baru beberapa minggu gw jadian topengnya dibuka sama sahabatku sendiri, ajaib tapi Retha gak mungkin bohong…, “came on Retha sahabatan sama gw dah 11 tahun dan selalu support apapun yang gw lakukan tapi kali ini?, berarti ini memang serius…Oh God, gw berasa jatuh dari ketinggan berapa ribu kaki”.
Sampai akhirnya aku tertidur…dan mimpi buruk.
Pagi ini aku berangkat kantor dengan 1 bab pertanyaan untuk aku jabarkan didepan Dhika, sudah kulepaskan setengah rasaku untuk Dhika, aku mulai melaju menuju kantor dan tiba-tiba radio di mobilku mengumandangkan lagunya Ratu – Buaya Darat
".....lelaki buaya darat
Busyet aku ketipu lagi
Mulutnya manis sekali
Tapi hati bagai srigala... "
Aku senyum2 sambil geleng2, ”gila yach gw ketipu sama Buaya darat itu..”, ternyata kita memang tetap harus mempertimbangkan saran-saran dari sekitar kita, aku terlalu naif dan PD..., aku tancap gas aku tambah keras volume radio..., dan aku semakin mantap untuk misiku melepaskan buaya darat itu.....
Entah dari mana mulainya, tiba-tiba aku sudah terlibat pembicaraan dengan Dhika cowok yang aku sudah sering denger data dirinya, aku memang satu gedung sama nich cowok tapi kita beda divisi n beda lantai juga sich…
“Hai..” sapa Dhika
“Hai…mau balik yach..”
”yoi.., loe jg mau balik?, tanya Dhika
”gak tuch, gw mw makan dulu di depan.., lu langsung balik?
”gw ada janji sama temen, eh ’nes lu dulu tuh tinggal di bandung yach?, tanya dhika lagi
”ih kok loe tua sich...”gw yg terheran-heran dalem ati nich cowok ternyata cari info tentang gw juga cie...GR gitu gw bo...
”Agnes gitu loh...siapa juga yang gak tau..., soale gw dulu juga di bandung n gw sekolah di bandung, kok bisa yach kita gak ketemu..?,Dhika yang sok naif gitu
”Bo, giling ye..emangnya Bandung kecil gitu...,”, akhirnya kita jadi ngobrol banyak dech n ajaibnya kita yang nyambung gitu obrolannya dan banyak kesamaan tempat yang kita kunjungin mpe gak kerasa kita ngobrol hampir satu jam lho.., sampai akhirnya kita udahan ngobrol tuch karena emang dah lumayan malam hari itu dah jam 20.00 wib bo.., waktunya pulang juga kale...so kita bubaranlah untuk pulang ke rumah masing-masing.
Aku pulang dengan jalur yang biasa gw lewatin jalur protokol, lumayan juga ngobrol-ngobrol tadi untuk menghindari jam macet tanpa bete, hehehe...
Kalo dipikir – pikir Dhika itu asyik juga orangnya, n gak norak-norak amat tampangnya lumayanlah untuk ukuran cowok trus badannya juga lumayan tegap yach Cuma kurang six pack sih...”ih kenapa juga gw mengkalkulasi pointnya Dhika yach hiii gak penting juga bow...”, akhirnya aku senyum-senyum sambil menikmati lagu-lagunya Norah Jones yang mengalun menemai perjalananku.
Pagi ini di kantor dengan rutinitas pagi seperti biasa hal yang pertama aku lakukan adalah cek email, shortir email yang harus aku baca, sambil nunggu email yang muncul bertubi-tubi eh gak taunya keselip email dari Dhika, ”hah..., ngapain dia kirim email ke gue yach..”, kataku dalam hati
Aku buka dong tuh email…, klik…
“hai, nes…tar makan siang bareng yuk...”
Aih-aih to the point n pede abis dech nih cowok..
Tapi aku kudu jual mahal dong untuk tarikan pertama, walaupun aku rada sedikit suka jangan banting harga gitu dong ach…, so aku jawab aza
“sorry hari ini gw kayanya gak bisa dech, gw dah ada janji tuh sama temen gw..”
Klik…sent…
Hening.., belum ada jawaban…
Dan aku melanjutkan kegiatan rutinitasku sehari-hari di kantor. Hari itu berjalan seperti hari2 biasanya dan gak ada masalah yang begitu ”wah”...
Pulang kantor sore ini kita janjian ngopi bareng Coffee Bean Citos, seperti biasa aku selalu datang telat, biasalah kantorku ada di Jakarta pusat dan aku harus nyetir ke arah selatan di jam pulang kantor kebayangkan gimana macetnya…
Ach akhirnya dapat parkir juga, seperti biasa citos selalu padat dengan pengunjung ”padahal ini hari rabu juga ..tetep aza...” gerutuku dalam hati.
Dengan setengah berlari gw melewati anak tangga menuju ke coffee Bean, dari jauh gw dah liat sosoknya Lidya, Retha, and Yossi…
“ hai girls…, sorry telat macet banget bo…”, gw memohon dengan senyum-senyum
“ klasik dech loe bo…, cari alesan lain dong ms.telat…apa kek kecantol laki gitu yang cuakepnya kayak Brad Pitt, jadi gw rada rela dech nunggu elu…” Retha nyerocos..
“ yoi..macet ini Jakarta man…, ga ada yang gak macet kale’..”,Lidya menimpali.
“Udah dech bo.., temennya bukannya ditawarin mau minum apa agnes sayang..”
“Uuuuhhhh capek dech…”serempak teriak…
“huahahaha…”akhirnya kita ngakak bareng dech…
Akhirnya kita hanyut dengan ngeosip sana – sini, sambil cari2 tampang yang lucu and haus sapaan gitu di Facebook kita, begitu ketemu yang narsis langsung kita cela and kita ketawai abis…, hihihi…namanya juga perempuan yach bow…tetep aza dimana2 ngerumpi dah jadi suatu main course yang kudu wajib disertakan dalam setipa pertemuan…
“Nes, gimana gebetan baru loe..dah bab berapa lu bahas…”, tiba2 Lidya nyeletuk..
“eit…tau dong say, gw kan selalu pasang harga tinggi dulu dong selagi ada penawaran yang lagi tinggi..”gw senyum2 angkuh gitu..
“trus baru lu banting harga..obral..obral…”, cemooh Yossi
“ihh…maaf banget dech ya, biar gw suka bgt sm tuch cowo lho…, tp gak gitu caranya dong bo…, tapi serius nich…diem2 gw kok suka banget yach sama tuch cowok bis perhatian n baik banget guys…, gile sms dan telponnya bertubi2 bikin gw melayang goyang gima gichu…”, gw yang antusias menggoda gitu.
“eh bo.., namanya juga cowo, secara dia lagi mo ngegebet elo, ya pastinyalah dia ngebet banget.., hello…dah kaya ABG dech yang baru jatuh cinta…”, Yossi sewot
“Emang… Dhika yang sering lu ceritain itu naksir elu yach ‘Nes…”, Tanya Retha yang emang paling lugu diantara kita and dari tadi asyik sama notebooknya.
“ya iyalah…masa ya iya dong…, gimana sich loe reth…drtd ngapain aza…bikin kopi?..ihhh gemes dech gw…”, agnes nyerocos
“ahh..udah ah males banget sich ngebahas Dhika lagi…Dhika lagi gak ada laki2 lain apa di Jakarta ini…, ganti topic dech bo…please…”, pinta Yossi.
Yossi memang yang selalu jomblo diantara kita - kita, dan entah kenapa Yossi itu memang penganut ‘jerat lepas”, Yossi selalu pasang muka jerat untuk laki-laki yang jadi sasarannya dan begitu laki2 itu terjerat langsung di lepas and gubrakkk….
Sementara Lidya kita kasih julukan si “ pasrah bibeh “, karena pasrah aza tahu cowoknya ngapa2in dia, nyakitin dia bohongin dia…pokoke Lidya punya simpenan maaf yang buanayak banget…, hihihi..termasuk gue juga suka kadalin dia, sering banget gw janjian sama Lidya n akhirnya gw batalin…n gw pasti dimaafin juga…bandel ye gw…
Gak kerasa dah jam 22.30 kita ngobrol2 akhirnya kita sepakat bubar untuk pertemuan rumpies kita malam itu.
“Ok…bye..bye..”, kita saling cipika cipiki (cium pipi kanan cium pipi kiri ).
Pagi ini gw bangun dengan mimpi yang aneh yg gak gw sangka2…ngapain juga gw mimpiin cowok itu yach…, ihh… masa sich gw jatuh cinta sama playboy itu…,gw sich ga tau jelas yach kenapa dia di cap sbg seorang playboy, walaupun simpang siur berita yang gw denger tuch cowok gak bisa kalo Cuma punya gebetan satu aza…masa iya sich cowok sebaik Dhika gitu lho…ahh EGP dech..
Yang jelas hari ini gak tau kenapa gw dandan abis, n dengan PDnya gw yakin banget hari ini gw diajak dinner bareng sama Dhika..ihh PD banget yach, tapi emang bener hari ini gw dinner bareng sama Dhika di CafĂ© yang lumayan jauh dari keramain kota Jakarta yang sumpek…
Sepanjang dinner kita ngobrol2 dan ketawa ketiwi gitu dech.., “duch nich orang yach dah cakep ngomongnya nyambung gak mune lucu lagi…hmm sempurna banget dech bo…”, puji gw dalam hati…
Gak kerasa dah hampir tengah malam kita ngobrol2, akhirnya kita menuju Jakarta mampir di pelataran parkir kantor karena gw harus ambil mobil gw, so gw kembali sendiri menyusuri jalan protocol menuju rumah gw di selatan Jakarta, hmm…awal yag manis…
Sejak kejadian dinner yang tidak sengaja itu aku n dhika makin dekat, entah kenapa kita seperti 2 mahluk yang saling mencari satu sama lain n sering banget kita punya perasaan yang sama…”oh my God masa sih gw jatuh cinta…trus apa dong namanya kalo bukan jatuh cinta…ahh bodo dech pokoke gw lagi melayang dech…”.
“Beep..beep..”, telephone genggam ku berbunyi n muncul nama Yossi.
“hai yos..” sapa ku
“nek.., hang out yuk…dah lama kan gak ngrumpie”
”Yos, lu kok baru telpon sekarang sech, gw dah ada janji sama Dhika”
”eh nek, sejak kapan ngajak lu mesti bikin janji dulu..., emang penting baget yach laki2 itu..., Agnes lu ga biasanya begini dech...atau elu ajak aza sekalian Dhika, kan kita juga belum dikenalin...”, Yossi memelas.
”hmm..., gw tanya dulu yach bo..., btw kita mau ngopi di mana?”
”kita di starbuck Plaza Indonesia aza, kebetulan Lidya bis pameran foto di Grand Hyatt, lu pasti lupa kan.., lu terlalu sibuk sama Dhika sih nek...”,Yossi mencibir
”Ya ampun iya gw lupa banget bo, tapi gw janji dateng dech sama Dhika..”,
”ok cu there agnes..., bye”
Tut..tut…,telephone diseberang sudah ditutup…
Aku masih termangu memegang telephone samabila berfikir “gila gw sibuk banget yach akhir2 ini sampe gw lupa sama sahabat2 gw…”
Din..din.., klakson dibelakang mobilku membuyarkan lamunanku, “kampret…”,aku langsung over persneling dan tancap gas…
Jumat sore ini aku dan Dhika menuju Sturbuck Plaza Indonesia, aku sampai lebih dulu menemui sahabat2ku yang sudah duduk manis,
“Lid, sorry yach say…gw gak dateng ke pameran photo loe.., gw banyak date line banget…”, aku merajuk ke Lidya
“gpp lagi say, walau sedikit kecewa hiks…”, Lidya tetap dengan candanya
“mana pangeran barunya…, dah gak sabar nich pengen kenal..”, Retha berusaha mencari2 dengan matanya..., tiba2 Retha menangkap sesosok bayangan cowok tinggi dan tegap mendekati meja merek..Retha terkesima bengong..
“Hai Dhik, kenalain ini sahabat2ku…”
”Hai apa kabar, gw Dhika”...sapa Dhika
”Yossi..”
”Lidya..”
Pada saat giliran Retha, Retha hanya terdiam dan terlihat air muka keduanya saling bingung...,”hai Dhik..pa kabar loe..”Retha bertanya tanpa berjabat tangan”gak perlu salaman kali yach Dhik...”.
Aku sedikit heran, tapi aku masih membiarkan semua kejadian perkenalan tadi tidak menjadi bebanku, tapi terlihat sepanjang Coffee time tadi susananya gak senyaman kalau aku bawa cowok lain, ada apa sih...
Aku berusaha senyaman mungkin, dan gak kerasa juga kita akhirnya mengakhiri pertemuan malam itu.
Kami pulang dengan terpisah...
”beep..beep..bepp..”
Telephone genggamku berdering, jam sudah menunjukkan jam 12 malam dan aku suadah setengah tertidur.
”hallo, ihh...kenapa sih reth nelpon malem2..gak ada hari besok yach...”
”eh bo...gw gak sabar nunggu besok dech..., dah gatel mulut gw mau kasih tau lu ttg Dhika”, Retha menggebu-gebu
”hah..kenapa Dhika”, aku penuh harap cemas
”Gw cm mau bilang sama elu, gak usah dech lu main hati sama tuh orang , lu tau gak sih kalo dia itu tinggal 1apartement gitu sama ceweknya”
”hah...masa sih Reth, kok dia gak cerita yach sama gw...”
”yach mana mungkin cerita bo, cewenya tuh temen sekantor gw.., dan emang dah habitnya Dhika begitu, udah dech lu lupain Dhika...ngapain sih lu buang2 waktu untuk seorang Dhika...”
”Reth, sumpah gw gak mungkin melanjutkan ini semua kalo gw tau dia itu punya cewe...gila kali ya gw...”, aku dengan susah payah menahan emosi.
”Lu liat tadi kan, dia salah tingkah gitu ngeliat gw di cafe tadi, karena gw tau banget gimana hubungannya dengan Intan..., ya dah gw harap elu bisa tutup buku dech sama Dhika Nes sebelum elu terlanjur sakit”
”ok Reth..., thanks banget infonya...”
“yo wis…, mpe besok Nes..bye”
“bye…”
Aku masih setengah tidak percaya, “jadi selama ini Dhika ngebohongin gw.. maksudnya apa yach, berarti bener dong gosip2 dari orang2 di kantor gw…”, aku mengingat2 semua pembicaraan kita setiap kali telephone, makan siang, hangout...gila yach kok bisa yach Dhika..., padahal baru beberapa minggu gw jadian topengnya dibuka sama sahabatku sendiri, ajaib tapi Retha gak mungkin bohong…, “came on Retha sahabatan sama gw dah 11 tahun dan selalu support apapun yang gw lakukan tapi kali ini?, berarti ini memang serius…Oh God, gw berasa jatuh dari ketinggan berapa ribu kaki”.
Sampai akhirnya aku tertidur…dan mimpi buruk.
Pagi ini aku berangkat kantor dengan 1 bab pertanyaan untuk aku jabarkan didepan Dhika, sudah kulepaskan setengah rasaku untuk Dhika, aku mulai melaju menuju kantor dan tiba-tiba radio di mobilku mengumandangkan lagunya Ratu – Buaya Darat
".....lelaki buaya darat
Busyet aku ketipu lagi
Mulutnya manis sekali
Tapi hati bagai srigala... "
Aku senyum2 sambil geleng2, ”gila yach gw ketipu sama Buaya darat itu..”, ternyata kita memang tetap harus mempertimbangkan saran-saran dari sekitar kita, aku terlalu naif dan PD..., aku tancap gas aku tambah keras volume radio..., dan aku semakin mantap untuk misiku melepaskan buaya darat itu.....
Minggu, 02 November 2008
.jpg)
My Little King DAVIN
Davin, adalah putra kedua keluarga kami setelah Luna. Davin lahir dengan keunikan tersendiri, dibulan kesembilan usia Luna aku terlambat datang tamu bulananku, setiap bulan memang menstruasiku juga tidak teratur tapikali ini perasaanku berkata lain , ada gerakan untuk menyuruhku membeli test pack.
Sepulang dari kantor, aku sempatkan mampir di apotek melawai dekat komplex rumahku sambil berdoa semoga alat yang kubeli ini memberikan jawaban yang aku harapkan.
Keesokan pagi aku bangun tidur dan langsung mencoba alat test pack ku, sambil berharap – harap cemas aku memegang dan menunggu garis merah yang muncul...,
”Tuhan semoga jawaban yang kau berikan lewat alat ini sesuai dengan keinginanku ”, lirihku dalam hati, gila lebih deg-degan daripada menunggu hasil UMPTN semasa SMA dulu..., dan akhirnya muncul juga garis merah pertama dan kedua....,
”oh may God.., aku hamil lagi...”, aku benar – benar ingin menangis bukan menangis haru tapi menangis menyesal, karena jujur aku masih trauma dengan kehamilanku pertama yang amat sangat tersiksa...
”tidak aku belum siap..” kataku dalam hati.
Keluar dari kamar mandi, aku langsung memberi khabar entah khabar gembira atau khabar menyedihkan bagi aku, yang jelas suamiku dengan suka cita menyambut informasiyang aku sampaikan..., tapi dengan cepat aku mengajukan ” Pop, aku belum siap untuk hamil lagi..aku mau digugurin aza....”, aku merajuk.
Suamiku marah tentunya, dan dia tidak bersedia memenuhi permintaanku yang menurut suamiku tidak masuk akal, karena aku belum siap untuk hamil lagi.
Akhirnya aku menjalankan kehamilanku dengan penuh kecemasan, karena memang kehamilanku yang pertama sepanjang kehamilan aku mengalami pendarahan dan tubuhku tidak bisa menerima suplly makanan apapun , mengalami morning sickness sepanjang hari yang gila-gilaan benar – benar bikin aku pregnant syndrome...
Hari demi hari kehamilanku berjalan baik, beda sekali dengan kehamilanku yang pertama, aku juga bisa menikmati setipa makanan yang ada dan yang aku inginkan, tidak mengalami morning sickness, ah..pokoknya beda sekali dengan kehamilan kakaknya...
Setiap bulan suamiku selalu menemani aku ke dokter kandunganku untuk mengontrol keadaan calon bayiku, walaupun akhirnya suamiku agak sedikit kecewa karena dokter kandunganku bilang kalau bayi yang ada dalam kandunganku perempuan lagi..
” cewek lagi dok..., kita udah siapin namanya cowok lho...”, sela suamiku
” Ya udah gpp...jadi rame dech rumahnya, banyak yang cerewet..?, suamiku berusaha menyenangkan diri sendiri.
Tapi entah mengapa dalam hati kecilku berkata bahawa bayi yang ada dalam kandunganku adalah laki-laki, dan setiap mencari nama dari buka nama-nama bayi yang kubeli beberapa buah selalu nama anak laki-laki yang aku cari, aku yakin sekali bakal bayiku ini lelaki...
Aku benar-benar happy menjalani kehamilanku dengan bayiku ini, sambil tetap mencurahkan kasih sayangku untuk si sulung Luna yang makin hari makin lincah dan pintar...
Dibulan kedelapan, sepertia biasa aku dan suamiku datang untuk kontrol perkembangan bayiku dan hal yang paling kita tunggu-tunggu adalah USG dan tiba-tiba Dokter kandunganku mengatakan ” Waduh Ferry nich...”
”maksudnya...”? tanya kami serentak
”Iya Ferry AFI..lihat tuch monasnya..”, kata Dokter ( saat itu Ferry Juara AFI ajang pemilihan penyanyi yang diaadakan oleh salah satu stasiun TV sedang ngetop dech..).
” Hah...masa sich dok...”, suamiku setengah berteriak senang..
Aku sich diam dan tak bersuara, karena aku sudah yakin calon bayiku ini memang laki...ach akhirnya terbukti...
Dokter menjadwalkan bayi keduaku akan lahir pada tanggal 13 April 2004, namun sampai tanggal 13 April 2004 aku masih belum merasakan apa-apa atau tanda-tanda akan melahirkan, bahkan aku mengalami stress karena teman-teman yang berbarengan hamil sudah melahirkan, aku tambah stress setiap kali ada sms masuk begitu dibuka ” Telah lahir putra/ putri kami yang ke........”.
Hhmmm...aku sudah ambil cuti dari kantorku sampai bosan di rumah aku menunggu tanda-tanda melahirkan yang tak kunjung tiba, akhirnya pada tanggal 19 April 2004 aku paksa dokterku untuk segera melahirkan, akhirnya aku diizinkan oleh dokterku untuk datang ke rumah sakit dan diinduksi (menurut dokter aku bisa melahirkan secara spontan tidak perlu operasi caesar ), aku menjalani induksi mulai jam 8 pagi jam 10 aku minta ke dokter kandunganku untuk segera di operasi caesar, tapi dokterku bilang gak perlu karena aku memungkinkan untuk melahirkan secara spontan, aku berjuang untuk bertahan dengan alat induksi dan sekuat tenaga menahan rasa sakit dan rasa melilit yang merasuki seluruh perutku.
Tepat pukul 12.00 siang Bayi lelakiku lahir dengan tubuh penuh dengan bulu dan rambut tebal dan suara tangisan pertamanya berat dan melengking...
Segala rasa sakit dan lelah hilang seketika begitu aku memeluk tubuh mungilnya..., dalam hati aku bersyukur kepada Allah SWT begitu baiknya dia yan gtelah memberikan akukebahagian yang lengkap dan aku sempat mengutuk diriku kalau saja waktu itu suamiku mengabulkan permintaanku...ach apa jadinya diriku akan didera penyesalan sepanjang hidupku....
Bayi lelaki itu, kami memanggilnya dengan sebutan Davin..., Little King Davin...karena kami benar-benar menjadi hamba sahayanya dengan sekali teriakannya kami akan tergopoh-gopoh untuk memenuhi permintaanya...
Kini Davin tumbuh sehat lucu dan tampan, dan disukai banyak orang..., Davin memiliki sifat yang sangat pemalu terutama jika dia bertemu dengan orang yang baru dikenal...kadang aku khawatir akan sifat pemalunya itu, terus terang aku khawatir Davin jadi tergolong anak authis, karena dia tidak begitu suka berinteraksi dengan orang-orang baru..., mudah-mudahan saja itu hanya kekhawatiran aku yang berlebihan untuk anak seusia Davin 4 tahun.
Aku berdoa semoga kelak Davin menjadi anak yang berguna untuk orang banyak...dan tidak pemalu lagi tapi juga tidak malu-maluin hihihi....
Poppy mommy kakak mencintaimu mu little king Davin....
Davin, adalah putra kedua keluarga kami setelah Luna. Davin lahir dengan keunikan tersendiri, dibulan kesembilan usia Luna aku terlambat datang tamu bulananku, setiap bulan memang menstruasiku juga tidak teratur tapikali ini perasaanku berkata lain , ada gerakan untuk menyuruhku membeli test pack.
Sepulang dari kantor, aku sempatkan mampir di apotek melawai dekat komplex rumahku sambil berdoa semoga alat yang kubeli ini memberikan jawaban yang aku harapkan.
Keesokan pagi aku bangun tidur dan langsung mencoba alat test pack ku, sambil berharap – harap cemas aku memegang dan menunggu garis merah yang muncul...,
”Tuhan semoga jawaban yang kau berikan lewat alat ini sesuai dengan keinginanku ”, lirihku dalam hati, gila lebih deg-degan daripada menunggu hasil UMPTN semasa SMA dulu..., dan akhirnya muncul juga garis merah pertama dan kedua....,
”oh may God.., aku hamil lagi...”, aku benar – benar ingin menangis bukan menangis haru tapi menangis menyesal, karena jujur aku masih trauma dengan kehamilanku pertama yang amat sangat tersiksa...
”tidak aku belum siap..” kataku dalam hati.
Keluar dari kamar mandi, aku langsung memberi khabar entah khabar gembira atau khabar menyedihkan bagi aku, yang jelas suamiku dengan suka cita menyambut informasiyang aku sampaikan..., tapi dengan cepat aku mengajukan ” Pop, aku belum siap untuk hamil lagi..aku mau digugurin aza....”, aku merajuk.
Suamiku marah tentunya, dan dia tidak bersedia memenuhi permintaanku yang menurut suamiku tidak masuk akal, karena aku belum siap untuk hamil lagi.
Akhirnya aku menjalankan kehamilanku dengan penuh kecemasan, karena memang kehamilanku yang pertama sepanjang kehamilan aku mengalami pendarahan dan tubuhku tidak bisa menerima suplly makanan apapun , mengalami morning sickness sepanjang hari yang gila-gilaan benar – benar bikin aku pregnant syndrome...
Hari demi hari kehamilanku berjalan baik, beda sekali dengan kehamilanku yang pertama, aku juga bisa menikmati setipa makanan yang ada dan yang aku inginkan, tidak mengalami morning sickness, ah..pokoknya beda sekali dengan kehamilan kakaknya...
Setiap bulan suamiku selalu menemani aku ke dokter kandunganku untuk mengontrol keadaan calon bayiku, walaupun akhirnya suamiku agak sedikit kecewa karena dokter kandunganku bilang kalau bayi yang ada dalam kandunganku perempuan lagi..
” cewek lagi dok..., kita udah siapin namanya cowok lho...”, sela suamiku
” Ya udah gpp...jadi rame dech rumahnya, banyak yang cerewet..?, suamiku berusaha menyenangkan diri sendiri.
Tapi entah mengapa dalam hati kecilku berkata bahawa bayi yang ada dalam kandunganku adalah laki-laki, dan setiap mencari nama dari buka nama-nama bayi yang kubeli beberapa buah selalu nama anak laki-laki yang aku cari, aku yakin sekali bakal bayiku ini lelaki...
Aku benar-benar happy menjalani kehamilanku dengan bayiku ini, sambil tetap mencurahkan kasih sayangku untuk si sulung Luna yang makin hari makin lincah dan pintar...
Dibulan kedelapan, sepertia biasa aku dan suamiku datang untuk kontrol perkembangan bayiku dan hal yang paling kita tunggu-tunggu adalah USG dan tiba-tiba Dokter kandunganku mengatakan ” Waduh Ferry nich...”
”maksudnya...”? tanya kami serentak
”Iya Ferry AFI..lihat tuch monasnya..”, kata Dokter ( saat itu Ferry Juara AFI ajang pemilihan penyanyi yang diaadakan oleh salah satu stasiun TV sedang ngetop dech..).
” Hah...masa sich dok...”, suamiku setengah berteriak senang..
Aku sich diam dan tak bersuara, karena aku sudah yakin calon bayiku ini memang laki...ach akhirnya terbukti...
Dokter menjadwalkan bayi keduaku akan lahir pada tanggal 13 April 2004, namun sampai tanggal 13 April 2004 aku masih belum merasakan apa-apa atau tanda-tanda akan melahirkan, bahkan aku mengalami stress karena teman-teman yang berbarengan hamil sudah melahirkan, aku tambah stress setiap kali ada sms masuk begitu dibuka ” Telah lahir putra/ putri kami yang ke........”.
Hhmmm...aku sudah ambil cuti dari kantorku sampai bosan di rumah aku menunggu tanda-tanda melahirkan yang tak kunjung tiba, akhirnya pada tanggal 19 April 2004 aku paksa dokterku untuk segera melahirkan, akhirnya aku diizinkan oleh dokterku untuk datang ke rumah sakit dan diinduksi (menurut dokter aku bisa melahirkan secara spontan tidak perlu operasi caesar ), aku menjalani induksi mulai jam 8 pagi jam 10 aku minta ke dokter kandunganku untuk segera di operasi caesar, tapi dokterku bilang gak perlu karena aku memungkinkan untuk melahirkan secara spontan, aku berjuang untuk bertahan dengan alat induksi dan sekuat tenaga menahan rasa sakit dan rasa melilit yang merasuki seluruh perutku.
Tepat pukul 12.00 siang Bayi lelakiku lahir dengan tubuh penuh dengan bulu dan rambut tebal dan suara tangisan pertamanya berat dan melengking...
Segala rasa sakit dan lelah hilang seketika begitu aku memeluk tubuh mungilnya..., dalam hati aku bersyukur kepada Allah SWT begitu baiknya dia yan gtelah memberikan akukebahagian yang lengkap dan aku sempat mengutuk diriku kalau saja waktu itu suamiku mengabulkan permintaanku...ach apa jadinya diriku akan didera penyesalan sepanjang hidupku....
Bayi lelaki itu, kami memanggilnya dengan sebutan Davin..., Little King Davin...karena kami benar-benar menjadi hamba sahayanya dengan sekali teriakannya kami akan tergopoh-gopoh untuk memenuhi permintaanya...
Kini Davin tumbuh sehat lucu dan tampan, dan disukai banyak orang..., Davin memiliki sifat yang sangat pemalu terutama jika dia bertemu dengan orang yang baru dikenal...kadang aku khawatir akan sifat pemalunya itu, terus terang aku khawatir Davin jadi tergolong anak authis, karena dia tidak begitu suka berinteraksi dengan orang-orang baru..., mudah-mudahan saja itu hanya kekhawatiran aku yang berlebihan untuk anak seusia Davin 4 tahun.
Aku berdoa semoga kelak Davin menjadi anak yang berguna untuk orang banyak...dan tidak pemalu lagi tapi juga tidak malu-maluin hihihi....
Poppy mommy kakak mencintaimu mu little king Davin....
Langganan:
Komentar (Atom)